MAKALAH PENDIDIKAN

Sabtu, 06 Februari 2010

Konsep Manajemen Pendidikan

Konsep Manajemen Pendidikan

Manajemen berasal dari bahasa latin yaitu asal kata mamus berarti tangan dan agre berarti melakukan, jika kata tersebut digabung menjadi managere artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Management diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.
A. F. Stoner (1982) “Management is the process of planning, organizing, leading and controlling the efforts of organizational members and of other organizational resources in orther to achieve stated organizational goals” . Yaitu: manajemen adalah proses dan perencanaan, pengorganisasian, pemberi pimpinan. dan pengendalian dari suatu usaha dari anggota organisasi yang penggunaan sumber-sumber daya organisatoris untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan .
George R. Terry mendefenisikan manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, perggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya .
Daft dan Steers (1996) mendefinisikan “Manajemen adalah sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
Bertitik tolak dari pemahaman para pakar diatas bahwa manajemen merupakan berfungsi dalam perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dalam suatu organisasi yang melibatkan sumberdaya manusia dan sumber daya lainnnya untuk mencapai suatu tujuan organisasi tersebut.
Jadi fungsi-fungsi manajemen terdiri dari ;a) perencanaan ( planning), b) organissasi ( organization), c) bimbingan / pengarahan ( diretion/commading), d) koordinasi ( coordination), e) pengawasan (control), f) komunikasi ( communication)
a. Perencanaan ( Planning )
Perencanaan adalah proses memikirkan dan menetapkan kegiatan-kegatan atau program-program yang akan dilakukan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan meliputi kegiatan manetapkan apa yang dicapai, bagaimana mencapai, berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut, berapa orang personal yang diperlukan, dan berapa banyak biayanya Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan .
Pada bidang pendidikan berarti persiapan menyusun keputusan tentang malasalah atau pekerjaan yang dilaksanakan oleh sejumlah orang dalam rangka membantu orang lain untuk mencapai tujuan pendidikannya.
b. Organissasi ( organization )
Organisasi berasal dan bahasa latin, organum yang berarti alat, bagian, anggota badan. Organisasi menurut Sutarto (1995) sebagai kumpulan orang, proses kerja, dan sitem kerja sama atau syiem sosial . Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerja sama pendidikan. Kegiatan pengorganisasian adalah untuk menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai prinsip pengorganisasian.
Gorton (1976:109) mengemukakan:“organizing the school involves more than identifying position and defining relationship on an organizational chart, the most inportant factor that an administrator should consider in organizing a school are the people associated whit it”
c. Bimbingan / pengarahan ( diretion/commading)
Bimbingan (direction) berarti mernelihara, menjaga dan memajukan organisasi melalui setiap personal, baik secara stuktural maupun fungsional, agar setiap kegiatannya tidak terlepas dari usaha mencapai tujuan . Secara operasional pengarahan dapat dipahami sebagai pemberian petunjuk bagaimana tugas-tugas harus dilaksanakan. memberikan bimbingan selanjutnya dalam rangka perbaikan cara-cara bekerja, mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan instruksi-instruksi yang diberikan agar tidak menyimpang dan arah yang ditetapkan, menghindarkan kesalahan-kesalahan yang diperkirakan dapat timbul dalam pekerjaan, dan sebagainya
Realitasnya kegiatan bimbingan dapat berbentuk sebagai bérikut:
1) Memberikan dan menjelaskan perintah, 2) Memberikan petunjuk melaksanakan suatu kegiatan, 3) Memberikan kesempatan meningkatkan pengetahuan, ketrampilan/kecakapan dan keahlian agar lebih efektif dalam melaksanakan berbagai kegiatan organisasi.4) Memberikan kesempatan ikut serta menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk memajukan organisasi berdasarkan inisiatif dan kreativitas masing-masing.5) Memberikan koreksi agar setiap personal melakukan tugastugasnya secara efisien .

d. Koordinasi ( coordination )
Koordinasi adalah kegiatan mengatur dan membawa personal, metode, bahan, buah pikiran, saran-saran, cita-cita dan alat-alat dalam hubungan kerja yang harmonis, saling isi mengisi, dan saling menunjang sehingga pekerjaan berlangiung efektif dan selunhnya terarah pada pencapaian tujuan yang sama.
Oteng Sutisna, merumuskan koordinasi ialah mempersatukal sumbangan-sumbangan dan orang-orang, bahan, dan sumber-sumber lain ke tercapainya maksud yang telah ditetapkan.
Koordinasi yang baik akan berhasil dengan syarat –syarat sebagai berikut :
(1) pembagian kerja yang jelas dalam organisasi sekolah; (2) membangun semangat kerja sama yang besar diantara kepala sekolaih. guru, konselor, tenaga perencana, ahli kurikulum, supervisor, dan petugas sekolah lainya dan adanya organisasi informil yang sehat dalam tubuh organisasi yang bersangkutan; (3) tersedianya fasilitas kerja dan kontak hubungan yang cukup lancar bagi semua pihak dalam organisasi; dan (4) memulai tahapan suatu kegiatan dengan berar dan mempertahankan kualitas pekerjaan sebagai proses yang kontinu.

e. pengawasan (control)
Kontrol atau pen gawasan dalam administrasi berarti kegiatan mengukur tingkat efektivitas kerja personal dan tingkat efisiensi penggunaan metode dan alat tertentu datam usaha mencapai tujuan .
Kegiatan kontrol yang dapat dievaluasi dalam kegiatan administratif manajemen akan sangat bermanfaat untuk:
a. Memperoleh data yang setelah diolah dapat dijadikan dasar bagi usaha perbaikan kegiatan di masa yang akan datang, meliputi aspek-aspek: perencanaan, organisasi, bimbingan, pengarahan dan lain-lain termasuk juga kegiatan-kegiatan profesional.
b. Memperoleh cara bekerja yang paling efisien dan efektif atau yang paling tepat dan paling berhasil sebagai cara yang terbaik untuk Mencapai tujuan.
c. Memperoleh data tentang hambatan-hambatan dan kesukaran-kesukaran yang dihadapi, agar dapat dikurangi atau dihindari.
d. Memperoleh data yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan usaha pengembangan organisasi dan personal dalam berbagai bidang.
e. Mengetahui berapa jauh tujuan telah tercapai.
f. komunikasi ( communication )
Komunikasi dalam administrasi berarti proses penyampaian informasi, idea (gagasan), pendapat dan saran-saran guna melancarkan kerjasama sekelonpok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Suasana kerja yang menyenangkan terdapat komunikasi antar individu yang efektif sebagai kondisi yang dapat inemberikan efek-efek sebagai berikut:
a. Mempermudah mendapatkan informasi yang diperlukan guna mewujudkan kerja yang menjadi beban tugas organisasi.
b. Mempermudah pelaksanaan konsepsi dan tugas-tugas yang memerlukan tanggung jawab.
c. Mempermudah memberikan dorongan agar setiap personal berpikir dan bekerja dengan penuh inisiatif, kreatif dan disertai dedikasi yang tinggi.
d. Memberikan kepuasan kepada setiap personal karena dapat rnemenuhi dorongan ingin tahu yang ada pada dirinya sesuai dengan posisi masing-masing.
Komunikasi yang berlangsung antar individu yang dapat terjadi dalarn berbagai bentuk, pada dasarnya memiliki lima elemen pokok sebagai berikut:
1. Communicator atau orang yang rnemberikan informasi.
2. Channel atau saluran dalam menyampaikan informasi.
3. Massage atau bahan informasi yang disampaikan.
4. Communicatee atau si penerima informasi yang disampaikan.
5. Respons atau kegiatan yang timbul sebagai reaksi terhadap inforinasi yang diterima.

Pada prakteknya manajemen suatu kerjasama dalam melaksankan organisasi untuk mencapai tujuan. Menurut Lias Hasibuan dalam buku Melejitkan mutu pendidikan, dalam perspektif Al-Qur’an manjemen mengandung makna kerja sama manusia untuk mencapai suatu tujuan .
Hersey dan Blanchard mendefirisikan manajemen sebagai proses kerjasama dengan dan melalui orang-orang dan kelompok untuk mencapai tujuan organisasi diterapkan pada semua, bentuk dan jenis organisasi.
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu kegiatan kerja sama dalam merencanakan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dalam organisasi yang melibatkan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.

Manajemen bila ditinjau dari dunia pendidikan bahwa :
" Manajemen pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang di rencanakan dan dilaksanakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh, disertai pembinaan secara bersinambungan untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan, dengan menonjolkan mendayagunakan segala material dan non material secara efektif serta efesien dalam proses belajar mengajar khususnya dalam proses pendidikan pada umumnya" .
Selain itu manajemen adalah pusat administrasi berawal dan berakhir pada manajemen. Manajemen merupakan inti administrasi, karena tugas manajemen merupakan bagian utama administrsi dengan tugas-tugasnya yang paling menentukan administrasi .
Tujuan utama manajemen sebagaimana yang diungkapkan oleh Shrode dan Voich adalah produktivitas dan kepuasan . Meningkatnya suatu produksi dan tingkat kepuasan pelayanan, bila melihat tujuan tersebut organisasi pendidikan merupakan suatu organisasi yang sangat memerlukan kedua hal tersebut.
Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara lain :
(1) Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan ( PAIKEM)
(2) Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
(3) Terpenuhinya salah satu dari 4 kompetensi tenaga pendidikan dan kependidikan ( tertunjangan kompetensi professional sebagai pendidikan dan tenaga kependidikan sebagai manajer )
(4) Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
(5) Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas, administrasi pendidikan
(6) Teratasinya masalah mutu pendidikan .

Label: